Pestisida Alami untuk Mengatasi Hama di Kebun


Aduuh.....
sedih sekali ketika melihat tanaman terserang hama atau penyakit tanaman.
Daun muda atau kuncup bunga  tiba-tiba habis disantap ulat atau siput. Atau pucuk daun muda menggulung karena dihisap kutu.
Kalau serangan hama/penyakit masih ringan sih bisa ditangani dengan membuang daun-daun yang terinfeksi atau mengambil kutu-kutu dengan tangan. Tapi kalau serangannya sudah membuat tanaman merana, berarti sudah harus ditangani dengan pestisida/bakterisida/fungisida.
Nah! Karena saya ingin  pestisida/bakterisida/fungisida yang ramah lingkungan, jadinya saya berusaha cari-cari info di google dan juga berdiskusi dengan teman di grup pencinta tanaman untuk memperoleh resep pestisida alami.
Alhamdulillah,  setelah  uji coba beberapa kali, akhirnya saya memperoleh beberapa resep pestisida alami yang cukup mudah dibuat dan  diaplikasikan pada tanaman.

1. Pestisida Daun Tembakau / Pestisida dari rokok kretek

Karena di tempat saya susah dapat daun tembakau, akhirnya saya bereksperimen dengan menggunakan rokok kretek.
2 batang rokok kretek saya kelupas. Kemudian isinya saya rendam dengan 500 -  600 ml air dan didiamkan selama semalam.
Keesokan harinya, saring campuran air tembakau tersebut dan   kemudian tambahkan 1 sdt sabun cuci piring cair lalu  aduk rata. Masukkan ke botol semprot dan semprotkan ke tanaman yang diserang hama.
Jangan lupa saat penyemprotan gunakan masker ya mengingat resiko tembakau pada pernapasan/paru-paru.

Pestisida ini sangat efektif untuk kutu-kutu merah kecil yang suka  menghisap daun-daun tanaman.  Namun demikian, pengaplikasiannya tidak bisa hanya sekali saja. Perlu diulang sekali atau dua kali dengan berjarak  2 s/d 3 hari.
Pada tanaman daun salam saya yang terkena serangan akut oleh kutu-kutu merah, daun-daunnya mulai nampak mengering kecoklatan.

Pohon salam terkena kutu merah/coklat 


Setelah  disemprot dengan pestisida ini, seluruh daun mengering dan rontok. Tapi ini tidak mengapa karena beberapa hari kemudian akan tumbuh tunas-tunas daun  baru tanpa kutu-kutu merah.

Oya,  untuk tanaman yang daunnya dikonsumsi, biasanya tidak saya ambil selama 4-5 hari. Biar residu tembakaunya pada daun tanaman hilang /berkurang.

Saya juga memberikan pestisida ini untuk tanaman Som Jawa yang diserang  kutu putih. Setelah pengaplikasiannya, ternyata pestisida ini tidak menyebabkan daun tanaman som jawa mengering.
Tetapi secara hasil, pestisida ini saya amati kurang efektif untuk membunuh  kutu putih.

2. Pestisida Bawang Putih.

Pestisida dengan resep yang saya coba ini cukup efektif untuk mengatasi kutu putih, aphids yang menjadi pembawa virus daun keriting,  siput pemakan daun dan kutu sisik pada tanaman jeruk purut.

Pada serangan kutu sisik di pohon jeruk purut,  maka setelah pengaplikasian, kutu sisik pada tanaman jeruk purut sangat mudah  rontok ketika dikorek dengan kuku. Ini menunjukkan bahwa kutu tersebut sudah tidak aktif menghisap tanaman lagi.


Serangan kutu sisik pada tanaman jeruk purut

Untuk aphids dan kutu putih, pestisida ini cukup efektif membuat kutu-kutu tersebut mengering dan mati.

Sedangkan efek pestisida ini bagi siput daun hanyalah mencegah siput daun mendatangi tanaman, tetapi tidak membunuh siput daun tersebut.

Bau pestisida ini memang tidak enak (tidak bisa saya jelaskan seperti apa baunya  ya...).
Jika tidak menyukai baunya,  maka bisa menggunakan masker selama penyemprotan.

Pengaplikasiannya pestisida ini  perlu diulang 2-4 kali.  Karena pestisida ini menggunakan minyak goreng, maka saya mengulangnya 4-5 hari setelah penyemprotan pertama.

Resep Pestisida Bawang Putih
(Saya dapat dari google, tapi lupa sumbernya)

Bahan :
- 20 gr bawang putih, kupas, parut atau haluskan.
- 10 cc minyak goreng baru
- 2 cc sabun cuci piring cair
- 200 cc air bersih

Cara : campur parutan bawang putih dengan minyak goreng. Diamkan semalam. Keesokan harinya, tambahkan air, aduk campuran hingga merata. Saring,  lalu tambahkan sabun cair. Aduk kembali hingga tercampur rata.
Bila hendak menggunakan, encerkan dengan perbandingan 1 bagian pestisida : 10 bagian air (sesuai resep)
Sedangkan yang saya lakukan, saya  aplikasikan dengan perbandingan 1 bagian pestisida : 5 bagian air.  Jadi lebih pekat.
Dengan tingkat kepekatan ini,  saya amati tidak ada masalah bagi tanaman (tanaman tidak menjadi kering atau layu atau mati).

Nah, saat ini baru 2 pestisida tersebut yang telah saya coba dan memberikan hasil yang sangat efektif untuk membunuh atau mencegah  hama-hama di atas.
Saya sendiri tidak tahu apakah hasilnya akan sama  bila dilakukan di daerah lain.
Posisi saya sendiri di daerah Kartasura, dataran rendah yang cukup panas, dimana di sekililing perumahan saya masih banyak terdapat persawahan dan kebun-kebun penduduk asli.

Setelah hama tersebut mati. Tentunya yang perlu kita lakukan adalah mencegah serangan kembali hama tersebut.
Menanam tanaman pengusir serangga adalah sebuah solusi yang murah dan selain itu dapat mengurangi penggunaan pestisida.
Kucai,  kenikir, kembang telek ayam, kembang kertas adalah beberapa  diantara tanaman yang dapat mengusir hama-hama pengganggu tersebut.
Halaman menjadi cantik dengan bunga-bunga dan bebas dari hama...


Sawah dengan pematang yang ditanami bunga pengusir hama 



Let's making the world green...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Barbados Cherry, si Cantik Kaya Manfaat

Tanaman Bunga Perenial untuk Dataran Rendah

Tanaman Pentas yang Rajin Berbunga